Siang ini ada postingan di salah satu group FB yang cukup bagus dan menarik. Membahas isi pidato Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja P. mengenai "Antara Konstitusi dan Ayat Suci". Kurang lebih isinya sebagai berikut : (maaf izin share)
Para hadirin dan undangan, Om Swastiastu, Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua.
pertama-tama saya mengucap terima kasih atas acara yg diselenggarakan ini, Pak Gubernur juga sampaikan mohon maaf , jadi kami kadang2 bagi tugas bapak ibu, ya ini yg kami harapkan, hibah sosial tentu diadakan dlm rangka pembinaan dan pelestarian masing2 budaya kita. Dan kami juga berharap, nanti setiap acara bapak itu, mungkin agendanya, kalendernya mesti tetap, supaya dinas pariwisata bisa menjadikan ini sbg kedalam kalender tujuan wisata. Seperti pawai ogoh2, festival bleganjur spt ini tentu kita harapkan bisa menjadi tempat tujuan wisata. Apalagi kalau lokasinya spt ini kan, turis juga saya kira akan menikmati. Cibubur yg begitu luas, begitu baik, dan tentu saja kita berharap lebih jauh dari itu, Saya yakin kita semua harus mempertahankan iman kepercayaan kita masing2, mempertahankan budaya dan adat kita masing2, tetapi tidak bisa memaksakan kehendak kita terhadap kelompok lain.
Karena itu pendiri bangsa kita, dengan sangat jelas, merumuskannya, semua nilai keyakinan, agama, budaya..kita lebur didalam satu idiologi Pancasila. Jadi tidak benar kalau orang mengatakan, ketika kita bersandar pada pancasila, seolah2 kita adl orang yg tidak beriman., tidak taat kepada ayat suci kita. Banyak orang yg mencap saya, sbg orang yg kurang beriman, krn saya suka mengatakan, didalam bernegara yg saya pegang adl ayat2 konstitusi. Kita punya 4 pilar, Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, itu begitu jelas…plok..plok..plok (tepuk tangan meriah).
Apakah krn hal itu saya kehilangan iman saya..?? Saya kira tidak, tadi pagi saya masih sempat ke gereja sebelum kesini. Saya masih membutuhkan tuhan, tetapi saya tidak bisa memaksakan ayat2 suci saya kepada bapak2 disini. Jadi kalau saya sebagai wakil gubernur ngotot , saya mau taat kepada ayat suci saya, didalam bernegara ini, saya kira bapak2 dan ibu2 akan menyatakan Bali merdeka saja. Artinya apa, kalau ini semua terus dilakukan, maka yg melakukan inilah penghianat bangsa dan negara. Memecah belah NKRI. Nah hal hal inilah yg perlu kita sadari betul didalam berbangsa dan bernegara.
Saya sendiri, ke gereja saja, kitabnya sama, banyak yg menafsirkan ayatnya berbeda. Hindu juga sama, pasti ada beberapa aliran juga, agama islam juga sama. Kita bisa lihat peristiwa syiah saja bisa jadi masalah di Madura. Jadi kita kalau bisa memaksakan semua kehendak seperti ini, Rusak negara ini. Makanya kita semua sepakat, ini adl kesepakatan yg dibuat oleh para pendiri bangsa ini, yang diperjuangkan dgn darah dan nyawa. Bahwa Nilai2 Luhur agama kita, keyakinan kita, budaya kita, didalam bernegara, kita leburlah didalam 4 pilar ini. Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Supaya apapun yg terjadi, patokannya tetap itu. Apakah ini lebih tinggi dari ayat suci..?? Tidaak. Justru ayat2 konstitusi menjadi mulia, menjadi sakral karena dibuat dan disepakati berdasarkan ayat2 suci kita masing2. Jadi bukan berarti kita menghianati ayat suci kita.
Tapi ada sekelompok orang yg berpikiran, kalau kita dlm bernegara taat pada Pancasila dan UUD’45, dia merasa itu menghianati ayat suci, maunya dia kita mentaati ayat sucinya dia. Memangnya ayat suci kamu belum dilebur didalam pancasila dan UUD’45 tsb..?? Kalau ada org korupsi, mereka mengatakan itu karena negara berdasarkan konstitusi, bukan ayat suci, makanya korupsi, begitu katanya. Itu satu pemikiran yg sangat bodoh dan kampungan menurut saya. Makanya saya katakan, disinilah panggilan kita saat ini, disamping melakukan pembinaan dan pelestarian budaya, kita berdiri disini untuk mempertahankan konstitusi yg diperjuangkan dgn darah dan nyawa tsb.
Kita tidak bisa lagi bermain2, balik lagi seolah2 masing2 mau menggunakan ayat2 sucinya, karena ayat2 suci anda masing2 itulah yg menjadi bukti didalam kehidupan anda. Percuma anda mengaku berayat suci tapi kelakuannya korup dan memecah belah bangsa ini. Yang dibutuhkan adl kesetiaan thdp konstitusi, kesetiaan terhadap pengorbanan nyawa para pahlawan kita, sehingga bisa ada NKRI hari ini. Bagaimana kita bisa ngotot beragama dan berayat suci, tapi menghianati perjuangan para pejuang/pahlawan kita. Jelas agama manapun tidak pernah mengajarkan itu. Saya sengaja bicara ini karena orang suka mengatakan, saya ini orang yg tidak taat beragama. Saya katakan, saya tidak berani korupsi, karena saya menjadi pejabat di sumpah, tidak boleh korupsi, makanya saya takut sama tuhan. Jadi ketika saya menjalankan konstitusi, ini demi NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kita. Tidak bisa memaksakan kehendak saya, tetapi ketika saya tidak menghianati rakyat dan negara, itulah nilai rohani saya. Itu krn saya taat pada ayat2 suci saya, makanya saya tidak berani korupsi. Bukan berarti saya mengatakan bhw ayat konstitusi lebih tinggi drpd ayat suci.
Kalau anda bertanya secara pribadi terhadap saya, saya mutlak 100% percaya pada ayat2 suci saya, tetapi dalam bernegara, saya harus menggunakan ayat konstitusi krn ini kesepakatan kita bersama. Sebagai bangsa yg berbhineka spt ini, itu yg harus kita lakukan. Saya sengaja tegaskan disini, anda punya media, kita punya rekaman, supaya saudara2 kita yg pikirannya sempit dan chaufinis spt itu mulai sadar, bangsa ini bisa ada, bukan diperjuangkan oleh darah atau nyawa sekelompok agama tertentu. Kita semua berbagi didalamnya. Sekarang yang harus jadi pertanyaan kita, “Siapa yg berani mengorbankan diri utk tidak korupsi, belum sampai hilang nyawa, belum mencucurkan darah, hanya tidak korupsi supaya keadilan sosial bisa diwujudkan di indonesia, mari kita tunjukan, mana iman anda, mana budaya anda, mana segalanya yg anda mau lestarikan, utk kita wujudkan disini, disitu saya bisa lihat iman saudara, kalau bicara soal iman, gak usah bicara soal ayat2 suci dulu”. Itu sengaja saya bicarakan disini supaya kita sadar.
Kami sangat senang, dalam hibah tentu ada pembagian2, asal bapak mengajukan yg masuk akal, krn kan bukan Cuma umat hindu yg ada di DKI ini, banyak lagi lainnya, belum lagi forum-forum yg sedikit primordial, banyak sekali di DKI pak, kadang2 saya tidak suka dgn cara2 spt itu, namun yg penting sekarang bagaimana kita jadikan even2 ini, selain pembinaan dan pelestarian budaya, juga sekaligus menjadi tempat tujuan wisata. Biar orang tahu persis, bhw Jakarta inilah tempat pertemuan kita semua, Jakarta inilah wujud dari 4 Pilar yang telah disepakati oleh para pendahulu kita.
Saya kira itu saja dari saya, Selamat berfestival Baleganjur, semoga semua sukses, dan tentu ini tidak hanya utk tahun ini, kita akan jadikan tahunan, agar bisa terus dan lebih kreatif lagi. Saya sepakat dgn yg kita tuakan, pak Putra Astaman, bahwa yang paling penting didunia ini kalau mau menang, kalau mau hidup adl kreativitas. Bali yg begitu luar biasa, terkenal kreativitasnya tentu harus terus dibina, dan dilestarikan. Jadi bukan berarti 75 tahun kita lestarikan pak, ini beda pak, (disambut tawa hadirin), dalam undang2 yg namanya 50 tahun sdh dilestarikan pak, saya sebentar lagi juga sdh dilestarikan pak.
Saya kira itu dari saya, sekali lagi saya ucapkan Selamat, smoga semua berjalan dengan lancar. Dan dengan mengucap syukur kehadirat tuhan yg maha esa, Festival Baleganjur Sejabodetabek ini saya resmikan.
