Hari
special buat negara tercinta --> HUT RI ke-68 kali ini terasa tidak jauh
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Rutinitas
yang selalu ada di seluruh pelosok negeri tak lain yakni upacara pengibaran
bendera merah putih.
Tak
hanya dilakukan di Istana Negara, namun berbagai elemen masyarakat mulai dari
siswa sekolah, PNS, Pamong desa, dsb juga berbondong-bondong ke lapangan untuk
melaksanakan upacara tersebut.
Bagi
masyarakat yang tidak bisa mengikuti upacara secara langsung, alternatif yang
dilakukan yakni menonton melalui televisi. Meskipun serangkain acara yang
ditayangkan tetap sama dari tahun ke tahun, namun antusias untuk selalu
menonton jalannya upacara tidak pernah padam.
Selain
itu, di dunia sosial media (sosmed) berbagai kicauan, harapan, ucapan, dsb
tidak henti-hentinya utk memperingati HUT RI kali ini.
Dari
semua kegiatan yang bisa dikatakan ajeg seperti yang ada diatas, satu hal yang
perlu diperhatikan yakni memaknai kemerdekaan itu secara sungguh-sungguh. Bukan
hanya sebagai ceremonial belaka. Kemerdekaan yang utuh bagi saya yakni
bagaimana mengisi kemerdekaan tersebut hingga mengucurkan aliran keamanan,
keadilan, serta kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat.
Tak
dapat dipungkiri masih banyak PR yang harus dilakukan bagi negeri ini. Terutama
bagi generus bangsa. Tetaplah berpegang teguh pada ideologi pancasila jika
memang hidup di negara Indonesia. Jika belum memahami betul maknanya, segeralah
untuk mempelajarinya (begitupun saya ingin terus belajar mendalaminya).
NB:
kita Indonesia sudah tercipta berbeda-beda, hingga akhir hayatpun kita tetap
terlahir dan melahirkan manusia yang berbeda-beda. Jika hingga detik
ini masih ada rasa sentimen terhadap perbedaan dan tidak berusaha saling
menghargai, maka sampai kapanpun akan sulit terwujud persatuan sebagai mana
cita-cita Indonesia. Kita bisa maju jika berusaha bersama-sama, tidak
mementingkan ego masing-masing. (sedikit dari pemahaman makna pancasila)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar